วันอังคารที่ 15 มีนาคม พ.ศ. 2559

Rumah. Itulah makna Vihara Dhammakaya bagi saya. Saya ingat persis kali pertama saya berkenalan dengan Vihara Dhammakaya.

Dwiana Wahyudi
Indonesia

Vihara Dhammakaya Di Mata Saya.

Rumah. Itulah makna Vihara Dhammakaya bagi saya. Saya ingat persis kali pertama saya berkenalan dengan Vihara Dhammakaya. Seakan-akan saya telah lama tersesat di hutan rimba dan akhirnya bertemu jalan pulang. Saya telah datang ke berbagai vihara, berbagai tempat ibadah lain juga, namun tidak ada yang terasa seperti ini. Semua terasa nyaman. Semua terasa telah saya kenal entah sejak kapan. Melalui Vihara Dhammakaya saya berkenalan dengan diri saya melalui meditasi. Saya melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik.


Luangpo Dhammajayo Di Mata Saya

Perkenalan saya dengan Yang Mulia Luangpo Dhammajayo akan genap 9 tahun pada tahun ini. Tidak terasa sudah sedemikian lama waktu berlalu semenjak saya mengenal Beliau. Bertatap muka pertama kali di acara penyerahan penghargaan World PEC di tahun 2009, hingga kini saya tidak dapat melupakan sosok Beliau. Di mata saya, Beliau adalah seseorang yang sangat damai dan tenang. Matanya memancarkan kehangatan dan senyumnya mencerahkan suasana hati. Tidak pernah sekalipun saya melihat Beliau tidak tersenyum. Meski lelah dan sedang tidak sehat, beliau selalu terlihat bahagia. Terima kasih atas segala kerja keras dan usaha yang telah Luangpo lakukan untuk dunia ini. Semoga setiap usaha mendekatkan kita
kepada kebebasan dan kebahagiaan sejati. Semoga Luangpo selalu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk membimbing kami, anak2 Luangpo, untuk bersama-sama mengikis kilesa di dalam batin.


Pengalaman Meditasi

Ketika bermeditasi, saya merasa diri saya melebur dengan alam semesta. Seakan-akan saya membesar dan mengecil di saat yang bersamaan. Pikiran dan perasaan menjadi tenang. Meditasi membantu saya untuk berhenti sejenak dan menemukan kedamaian yang sejatinya ada di dalam diri saya. Perkenalan dengan meditasi membuat saya berkenalan kembali dengan diri saya. Masih banyak yang perlu dilatih dan dipelajari, semoga Y.M. Luangpo tetap bersabar mengajari kami.